Skandal Asmara

Masih Pantaskah Aku Merindukanmu

Masih Pantaskah Aku Merindukanmu

Situasi dan kondisi ini seakan sulit dimengerti, situasi ini memaksaku untuk bertanya, kemana saja kamu? Masih adakah ruang dan waktu untuk ku ? memang tak ada yang sempurna di dunia ini, tak ada sesuatu yang abadi. Bukankah pernah ada sesuatu yang kita abadikan dalam raga sukma yang menjalani kisah awal tahun 2016 ini, keraguan yang menyelimuti hati berubah menjelma menjadi wujud pencinta sejati.



Memang sulit dipercaya, disaat kamu acuh, cuek, seakan tidak banyak perduli, cinta mu seperti tidak banyak membutuhkan  ruang dan waktu seperti kisah Ada Apa Dengan Cinta yang diperan Nicolas Saputra dan Dian Sastro. Aku yang berusaha mencari luang waktu tak luas, ruang yang kecil dan terbatas berusaha diluangkan untuk melaluinya bersama mu, perjalanan itu selalu aku rindukan, perjalanan yang selalu menghadirkan kehangatan, canda tawa, dan senyuman manis dengan lirikan mata yang menghadirkan pesona, mengundang rasa, melarutkanku pada kecupan hangat, menghantarkan gelora cumbu asmara yang kau kendalikan. Ku berusaha memejamkan mata disaat aku merasakan rindu terhadapmu, karena dengan cara itu aku merasakan kehadiranmu dalam sukma kehidupanku.

Hasrat cinta yang kamu berikan, mungkin takkan memberikanku satu kebebasan, sebetapapun hebatnya gelora ini, karena aku menyadari bahwa kamu sudah menjadi milik orang lain. Kamupun juga sadar bahwa aku juga sudah dimiliki wanita lain. Itulah barangkali yang sering membuat kita ragu akan perasaan ini.

Kita sadar bahwa cinta itu indah, cinta itu anugerah, cinta itu kebahagiaan, cinta itu tidak untuk menyakiti. Berusaha menyimpan dan menutup rapat cerita rasa ini, walau hati tak bisa dibohongi, senyummu selalu hadir membayangi disetiap helaan napas, disaat aku sedang dicumbu isteriku sekalipun. Tak adil memang kalau situasi ini hanya aku yang mengalami, dan aku pun tak berharap kamu mengalami hal sama seperti yang aku rasakan.

Kita sadar sering menyatu bukan hanya dalam lamunan, tapi pikiran yang sering menjelma didalam mimpi yang seakan jadi nyata. Setiap dua pekan kita mencuri-curi waktu, menikmati diskusi-diskusi yang terkadang tak apik (karena kamu sering tersinggung kalau disamakan dengan perempuan lain) walau aku tak bermaksud menyamakannya, dianggap gombal tentang rasa yang kuungkap, rasa yang berbatas jarak dan keadaan, entah berapa ratus kali kusebut kamu dalam do’a dan lamunan malamku.

Terucap secara perlahan dalam alam bawah sadar, mungkinkah ini bentuk penyatuan rasa kita. Tidak peduli seberapa hebat takdir ini, memaksa kita membunuh keinginan untuk bersama. Ternyata aku tidak bisa mengenyahkan perasaan ini yang begitu dalam, nama mu terus membayangi, senyummu selalu menyertai, pesonamu larut begitu dalam.


Peduli atau tidak? Ya. Pada akhirnya aku harus mencintaimu dalam diam, kata, sepi dan ramai. Begitu banyak laki-laki lain yang lebih blak-blakkan memintamu bersamanya, atau bahkan ada laki-laki yang sudah kamu anggap sebagai sahabat tetapi rela menyakitimu karena tak mampu mengendalikan hasrat untuk memiliki. Suatu hari nanti kamu akan mengandung kembali anak kedua dari suamimu, yang justru akan membuat pesonamu lebih menawan.

Entah sampai kapan aku mencintaimu, meski rasa cinta itu dibalut dengan penuh cemburu, berdesir hingga mengubun. Aku sadar bahwa hati ini terpikat oleh kamu yang menjadi sosok terang penuh pesona dalam kegelapan asmara yang membunuh cahaya terang dalam hidupku.

Cerita ini kuabadikan dalam kisah hidupku, tetap tinggal hingga akhir hayatku, bahkan mungkin akan menjadi deretan kisah tentang hilangnya dongeng Cinta Sejati. Karena kesejatian cinta sejatinya hanya dimiliki sang Maha Pencipta bukan manusia biasa yang sering dusta.

Arip Amin, 13/08/16.

Comments

Popular posts from this blog

Biografi Lengkap Prof. Dr. H. Cecep Sumarna

Soal UAS Mata Kuliah Filsafat Pendidikan STKIPM Kuningan

Paradigma Terbalik