Mengapa Golkar Mendukung Ahok ?

Biografi Lengkap Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)

Biografi Lengkap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Lahir di Manggar Belitung Timur pada tanggal 29 Juni 1966 dari Ibunda bernama Buniarti Ningsih dan ayahanda Indra Tjahaya Purnama (Alm). Menikah dengan Veronica Tan yang telah melahirkan tiga orang anak; Nicholas Purnama, Nathania Purnama, dan Daud Albeenner Purnama.

Ahok Belia dan Ahok Muda

Jenjang Pendidikan Formal Ahok

Sekolah Dasar Negeri III Gantung lulus pada tahun 1977, Melanjukan pendidikan ke SMP Negeri 1 Gantung, Belitung Timur lulus pada tahun 1981, Pendidikan lanjutan atas diikutinya di SMAK III PSKD Jakarta Lulus 1984. Pendidikan Sarjana Ahok tempuh di Universitas Trisakti konsentrasi Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral lulus pada tahun 1989. Sepertinya Ahok tidak langsung melanjutkan pendidikan pasca sarjananya, karena gelar Magister Manajemen Keuangan baru diraih pada tahun 1994 di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya Jakarta.

Ahok dan Penghargaan Publik

Karier dan Politik Ahok

Karier pertama yang dilakoni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semasa muda setelah lulus dari sarjananya, mendirikan CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT. Timah. Selain itu, Ahok juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Center for Democracy and Transparency (CDT 3.1), pernah menjabat Direktur PT. Nurindra Ekapersada pada tahun 1992-2005 sebagai langkah awal persiapan pembangunan Gravel Pack Sand (GPS) yang bergerak pada bidang pengelolaan sumberdaya Mineral yang terbatas, untuk melahirkan Sumber Daya Manusia yang tangguh di Kabupaten Belitung Timur. Pada tahun 1994-1995 pernah aktif menjadi staff direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek PT. Simaxindo Primadya yang bergerak dibidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik, tak heran kalau dalam kiprahnya beliau memiliki prinsip tersendiri dalam konsep perencanaan keuangan yang dia pimpin saat ini. Pada tahun yang sama (2004) beliau berkiprah membangun cikal bakal Kawasan Industri Air Kelik, pada tahun ini pula beliau menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur dari partai Perhimpunan Indonesia Baru periode 2004-2009. Dengan karir politik yang cukup gemilang, setelah kurang lebih Tujuh Bulan menjadi anggota DPRD kabupaten Belitung Timur, pada tahun ini pula pak Ahok terpilih menjadi bupati periode 2005-2010.
Setelah gagal dalam Pilkada Langsung Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama DR. Ir Eko Cahyono pada tahun 2007. Basuki Tjahaja Purnama melanjutkan karir politiknya melalui Partai Golongan Karya (Golkar) dan terpilih menjadi anggota DPR Partai Golkar periode 2009-2012 duduk di Komisi II dan tampil menjadi anggota legislatif yang kritis, vokal dalam melakukan perubahan-perubahan kerja Dewan Perwakilan Rakyat yang lebih bermartabat.

BACA JUGA: Benarkah PDI Perjuangan Akan Usung Tri Rismaharini di DKI Jakarta ?

Nama Ahok semakin gemilang ketika dirinya di usung dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 yang diusung PDI Perjuangan dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mendampingi Bapak Joko Widod (Jokowi) sebagai Gubernurnya hingga 19 November 2014. Seiring terpilihnya pak Joko Widodo sebagai Presiden Republik yang didampingi wakilnya bapak Jusuf Kalla (JK) pada Pemilihan Presiden Langsung tahun 2014, sekaligus menghantarkan dirinya untuk menjadi Gubernur pengganti bapak Joko Widodo hingga sekarang.

Ahok

Pernah berkarir secara cemerlang pada partai Golkar periode 2009-2012 ini pula lah barangkali yang menjadi alasan penting partai Golkar untuk mengusung Ahok dalam Pilkada Langsung Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 disaat Ahok akan menempuh pencalonan dirinya melalui jalur Independen.
Sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tampil menjadi pigur pemimpin yang "Galak dalam Berucap", tegas dalam "bertindak" demi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat ini telah menghantarkan beberapa penghargaan yang pernah di raihnya seperti : digelari penghargaan sebagai 10 tokoh yang mampu mengubah Indonesia yang dikeluarkan oleh Majalah Tempo pada tahun 2006. Peraih Pin Emas dari forum Demokrasi (Fordeka) pada tahun 2006, sebagai tokoh Anti Korupsi pada tahun 2007 yang dikeluarkan oleh Koalisi Kebersamaan Tiga Pilar Kemitraan dan Bung Hatta Anti Corruption Award pada tahun 2013. Pada tahun 2016 Ahok kembali memperoleh penghargaan kembali dari Gus Dur Award, sebagai tokoh politik dan pemerintahan yang dinilai selaras dengan pemikiran mantan presiden RI ke-3 yang Tegas serta tidak takut menentang arus dalam membuat kebijakan publik.

Prinsip Sederhana Ahok

Orang miskin jangan lawan orang kaya, orang kaya jangan lawan pejabat (Paham Kong Hu Cu) dari sinilah Ahok memegang prinsip “Jika Kepala Lurus, bawahanpun tidak berani tidak Lurus”, Bantu dan layani rakyat kecil demi membangun martabat bangsa Indonesia yang lebih baik.
Wallahualam Bissawab.- Arip Amin, 10/08/16
Suber Lain Baca DISINI

Comments

Popular posts from this blog

Biografi Lengkap Prof. Dr. H. Cecep Sumarna

Soal UAS Mata Kuliah Filsafat Pendidikan STKIPM Kuningan

Paradigma Terbalik