Proposal; Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi Dengan Upaya Mengendalikan Hipertensi Pada Lansia
PROPOSAL
PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sains Terapan (S. ST) Pada Program Studi Diploma IV Kebidanan.
A.
Latar
Belakang
Rendahnya upaya
pengendalian hipertensi oleh petugas kesehatan di wilayah kerja puskesmas
Haurgeulis kabupaten Indramayu propinsi Jawa Barat, diduga berhubungan erat
dengan rendahnya pngetahuan lansia tentang hipertensi sehingga berdampak pada tingginya
kasus hipertensi.
Berdasarkan survei pendahuluan yang
telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 16 Juni 2014 didapatkan hasil bahwa
terjadi peningkatan jumlah kasus hipertensi pada bulan Mei yaitu sebanyak 10
orang (3,33%) laki-laki dan 20 orang (66,67%) perempuan (Puskesmas Haurgeulis,
2014).
Selain itu diperoleh informasi dari hasil
wawancara dengan salah satu petugas kesehatan di puskesmas Haurgeulis bahwa
masih banyak lansia yang tidak memahami atau mengetahui tentang hipertensi dan
cara mengendalikanya. Hal ini diduga kuat karena rendahnya pengetahuan lansia
tentang hipertensi .
Pengetahuan lansia tentang hipertensi diduga berpengaruh
terhadap upaya lansia dalam mengendalikan hipertensi. Berbagai
upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat terutama
lansia telah dialakukan yaitu dengan meningkatkan kesadaran hidup sehat, upaya
pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta pengobatan yang dilakukan sesuai
dengan anjuran petugas kesehatan yang professional.
Namun tingkat kesadaran lansia yang rendah akan kesehatan
terutama mengenai hipertensi karena tidak menyadari bahwa dirinya menderita
hipertensi. Banyaknya lansia yang kurang peduli akan upaya
mengendalikan hipertensi disebabkan karena lansia kurang mengetahui dan
memahami tentang hipertensi. Masih banyak lansia yang melakukan gaya hidup yang
kurang baik seperti merokok, mengkonsumsi garam yang berlebihan, tidak
memperhatikan berat badan.
Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai
31,7% dari populasi usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu 60% penderita
hipertensi mengalami komplikasi stroke. Sedangkan sisanya mengalami penyakit
jantung, gagal ginjal dan kebutaaan. Hipertensi penyebab kematian ke-3 setelah
stroke dan tuberculosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari populasi penyebab
kematian pada semua umur di Indonesia (Riskesdas,2010).
Hasil sensus penduduk tahun 2010, Indonesia
termasuk kedalam lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni 18,1 juta jiwa atau
9,6% dari jumlah penduduk. Berdasarkan proyeksi Bappenas, jumlah penduduk
lansia 60 tahun atau lebih diperkirakan akan meningkat dari 18,1 juta (2010)
menjadi 29,1 juta (2020) dan 36 juta (2025). Dengan meningkatnya jumlah lanjut
usia, akan diikuti dengan meningkatnya permasalahan kesehatan pada lanjut usia,
salah satunya adalah masalah hipertensi (http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2143
di unduh tanggal 10 Juni 2014).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degenerative. Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan
bertambahnya umur. Sampai dengan umur 55 tahun, laki-laki lebih banyak
menderita hipertensi disbanding perempuan. Dari umur 55 s/d 74 tahun, sedikit
lebih banyak perempuan disbanding laki-laki yang menderita hipertensi. Pada
populasi lansia (umur ≥60 tahun), prevalansi untuk hipertensi sebesar 65,4% (Triyanto,
2014 : 3).
Tingkat pengetahuan lansia yang baik merupakan hal penting
dalam upaya mengendalikan hipertensi karena dengan pengetahuan yang baik maka
lansia akan berusaha untuk mengurangi atau mengendalikan hipertensi dan dengan
pengetahuan lansia yang baik akan menurunkan angka kesakitan pada lansia
terutama mengenai hipertensi
Dari uraian tersebut di atas, penulis
merasa tertarik untuk menelaah, menganalisis lebih jauh mengenai fenomena
tersebut melalui studi penelitian dengan judul “Hubungan Antara Tingkat
Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi dengan Upaya Mengendalikan Hipertensi
Pada Lansia Di Puskesmas Haurgeulis kabupaten Indramayu Tahun 2014”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan lansia tentang hipertensi dengan
upaya mengendalikan
hipertensi pada lansia di puskesmas Haurgeulis kabupaten Indramayu tahun 2014?
C.
Tujuan
Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan lansia tentang
hipertensi dengan upaya mengendalikan hipertensi pada lansia di puskesmas Haurgeulis
kabupaten Indramayu tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk
mengetahui bagaimana gambaran tingkat pengetahuan lansia tentang hipertensi di
puskesmas Haurgeulis kabupaten Indramayu tahun 2014
2. Untuk
mengetahui bagaimana gambaran upaya mengendalikan hipertensi pada lansia di puskesmas Haurgeulis kabupaten
Indramayu tahun 2014
3. Untuk
mengetahui seberapa besar hubungan antara tingkat pengetahuan lansia tentang
hipertensi dengan upaya mengendalikan hipertensi pada lansia di puskesmas
Haurgeulis kabupaten Indramayu tahun 2014.
D.
Manfaat
Penelitian
Manfaat Teoretis
Secara
teoretis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan kajian untuk
pengembangan konsep-konsep pendidikan kebidanan terutama mengenai konsep
pendidikan kesehatan lansia khususnya hipertensi.
Manfaat Praktis
a. Bagi
Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
menambah referensi yang menunjang pengembangan pengetahuan. Penelitian ini
semoga dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
b. Bagi
Tenaga Kesehatan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai masukan informasi dan bahan evaluasi kepada petugas pelayanan
kesehatan dalam upaya mengendalikan hipertensi.
c. Bagi
Responden
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai pembelajaran untuk menambah pengetahuan lansia tentang upaya
mengendalikan hipertensi.
d. Bagi
Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini menambah
pengetahuan dan wawasan peneliti tentang upaya mengendalikan hipertensi dan dapat
bermanfaat untuk pengembangan profesi kebidanan dan peningkatan karier serta
menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk membuat penelitian yang lebih
baik lagi.
Comments
Post a Comment