Tesis Pengaruh Manajerial Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru terhadap Etos Kerja Guru
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis:
1.
Pengaruh Manajerial Kepala Sekolah terhadap Etos Kerja
Guru di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Cirebon.
2.
Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Etos Kerja Guru di Sekolah
Menengah Atas Negeri Kota Cirebon.
3.
Pengaruh Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kompetensi
Guru di Sekolah Menengah AtasNegeri Kota Cirebon.
B.
Tempat dan Waktu
Penelitian
1.
Tempat
penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota
Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Adapun alasan memilih lokasi tersebut adalah
sebagai berikut:
a) SMA Negeri di kota Cirebon yang secara kuantitatif
dan kualitatif sering menjadi bahan perbandingan masyarakat yang ada di wilayah
III Cirebon (Indramayu, Kuningan, Majalengka dan Kabupaten Cirebon) ketika
ingin menyekolahkan anaknya.
b)
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, diketahui bahwa
permasalahan yang dinilai kritikal untuk diteliti adalah manajerial kepala
sekolah, kompetensi guru, dan sebagai sasaran yang ingin diketahui adalah etos
kerja guru, dimana peneliti memilih guru sebagai unit yang akan diteliti.
2.
Waktu
penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dijadualkan berlangsung selama
4 bulan terhitung mulai persetujuan proposal yang disetujui pada tanggal 15 Desember
2011 s.d 15 April 2012 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadual Pelaksanaan
Penelitian
Nomor
|
Des
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
Aprl
|
|||||||||||
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
|
1.
Seminar proposal
|
||||||||||||||||
2.
Mengurus ijin uji coba
penelitian
|
||||||||||||||||
3.
Uji coba instrumen penelitian
|
||||||||||||||||
4.
Analisis hasil uji coba
|
||||||||||||||||
5.
Pengambilan data penelitian
|
||||||||||||||||
6.
Analisis dan pembahasan hasil
penelitian
|
||||||||||||||||
7.
Konsultasi Hasil Analisis
|
||||||||||||||||
8.
Persetujuan Tesis untuk
Disidangkan
|
||||||||||||||||
9.
Sidang tesis
|
||||||||||||||||
10.
Perbaikan Hasil Sidang
|
C.
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini akan digunakan
metode penelitian survey dengan pendekatan kausalitas, yaitu suatu cara
mengumpulkan informasi dari populasi dengan tujuan untuk menjelaskan dan
menerangkan fenomena yang terjadi dengan cara meneliti pengaruh antar variabel.
Dalam penelitian ini variabel endogen atau variabel terikat adalah Etos Kerja
Guru (X3). sedangkan variabel eksogen atau Variabel bebas Manajerial
Kepala Sekolah (X1) dan Kompetensi Guru (X2). Pengaruh variabel
eksogen dengan variabel endogen dapat digambarkan sebagai berikut:
Manajerial Kepala Sekolah (X1)
|
Kompetensi Guru
(X2)
|
Etos Kerja
Guru
(X3)
|
|
|
|
|
Gambar 3.1. Konstelasi Masalah penelitian
Dimana:
Keterangan, apabila:
0 < P = 0, 20 artinya
Pengaruh sangat rendah.
0, 20 < P = 0, 40 artinya Pengaruh
rendah.
0, 40 < P = 0, 60 artinya Pengaruh
agak rendah
0, 60 < P = 0, 80 artinya Pengaruh
cukup
0, 80 < P = 1, 00 artinya Pengaruh
tinggi[56].
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
tersebar dan difokuskan pada Guru yang bertugas di Sekolah Menengah Atas Negeri
Kota Cirebon dengan data guru PNS sebagai berikut:
Tabel 3.2
Rekapitulasi Jumlah Guru PNS di SMA Negeri Kota Cirebon Tahun 2011
Nama Sekolah
|
Jumlah Guru PNS
|
SMA N 1
|
62
|
SMA N 2
|
70
|
SMA N 3
|
48
|
SMA N 4
|
54
|
SMA N 5
|
47
|
SMA N 6
|
52
|
SMA N 7
|
61
|
SMA N 8
|
49
|
SMA N 9
|
43
|
Jumlah Total
|
486
|
Sumber: Dinas Pendidikan Kota
Cirebon (Januari 2011)
Namun dikarenakan dengan segala keterbatasan yang
dimiliki peneliti, baik waktu maupun finansial, maka peneliti menentukan target
populasi terjangkau yang dilakukan melalui metode Random sampling yaitu mengambil populasi dengan cara diundi dari
guru yang bertugas di Tiga sekolah dari Sembilan Sekolah, maka diperoleh
Populasi sebagai berikut:
Tabel 3.3
Rekapitulasi Jumlah Populasi Hasil Random
Nama Sekolah
|
Jumlah Guru PNS
|
SMA N 1
|
62
|
SMA N 4
|
54
|
SMA N 9
|
43
|
Jumlah Total
|
159
|
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sekelompok
anggota yang menjadi bagian dari populasi dan memiliki karakteristik populasi.
Sampel dari penelitian ini adalah semua guru-guru PNS yang bertugas di SMA Negeri
1, SMA Negeri 4 dan SMA Negeri 9 Kota Cirebon yang diambil dengan cara random sampling ialah merupakan
pengambilan sampel dari anggota populasi secara proporsional dan berstrata dengan
cara melalui undian. Kemudian hasil nya dikomunikasikan pada tabel Isaac dan Michael[57] dengan tingkat kesalahan 5%.
Dengan demikian, maka jumlah sampel terjangkau dalam penelitian ini berjumlah 105
orang guru PNS yang diambil secara acak untuk diteliti.
E.
Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Etos Kerja Guru (X3)
a)
Definisi Konseptual
Etos kerja guru
adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau
kelompok.
b)
Definisi Operasional
Secara operasional yang dimaksud dengan etos kerja guru
dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh guru dinyatakan dalam angket penelitian
dengan indikator: 1) kerja adalah rahmat, 2) bekerja adalah amanah, 3) bekerja
adalah panggilan, 4) bekerja adalah aktualisasi, 5) kerja adalah ibadah, 6) kerja
adalah seni, 7) kerja adalah kehormatan, 8) kerja adalah pelayanan, yang
dinyatakan dalam skor kuesioner etos kerja guru
c)
Kisi-kisi
Indikator etos kerja guru di atas
kemudian disusun dengan menggunakan angket dalam bentuk pernyataan skala Likert
dengan Lima pilihan jawaban TS = Tidak
setuju, KS = Kurang setuju, R = Ragu-ragu, S= Setuju, SS = Sangat setuju. Skor akhir diperoleh dengan
menghitung rata-rata, sehingga rentang skor berkisar antara 1 (kemungkinan skor
terendah) hingga 5 (kemungkinan skor tertinggi).
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Variabel Etos Kerja Guru (X3)
Dimensi
|
Indikator
|
No Item
|
Kerja Adalah Rahmat
|
1. Bekerja Tulus Penuh Syukur
2. Bekerja Adalah Anugerah
|
1,2,3
4,5,6
|
Bekerja adalah amanah
|
1. Bekerja Benar Penuh Tanggung Jawab
2. Bekerja Memang Amanah
|
7,8
9,
|
Bekerja Adalah Panggilan
|
1. Bekerja Tuntas Penuh Integritas
2. Efisiensi
3. Produktifitas
4. Efektifitas
5. Kualitas dan Pelayanan Pelanggan
6. Kreatif, Imajinatif dan Inovatif
7. Memiiki Kekuatan untuk Mewujudkan Potensinya
|
10,
11, 12,
13, 14,
15, 16,
17,
18, 19,
20, 21,
|
Bekerja adalah Aktualisasi
|
1. Meningkatkan Prestasi Kerja
2. Mengaktualisasikan Diri
|
22, 23
24, 25,
|
Kerja adalah Ibadah
Kerja Adalah Seni
Kerja adalah Kehormatan
Kerja adalah Pelayanan
|
1. Bekerja Serius penuh Kecintaan
2. Kerja Adalah seni
3. Bekerja Tekun Penuh Keunggulan
4. Bekerja Penuh Kerendahan Hati
5. Bekerja adalah Memberikan Pelayanan dengan Baik
|
26, 27
28, 29
30,31
32, 33
34,35
|
Jumlah
|
35
|
d)
Kalibrasi
Instrumen etos kerja guru dikembangkan dari mulai
penyusunan instrumen berbentuk skala 5 dengan alternatif jawaban: 5 = Sangat
Setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-ragu, 2 = Kurang Setuju, dan 1 = Tidak Setuju,
sebanyak 35 (Tiga puluh Lima) butir pernyataan yang mengarah kepada
indikator-indikator etos kerja guru. Konsep instrumen diperiksa untuk melihat
validitas, sehingga mampu mengukur etos kerja guru melalui indikator-indikator.
Kemudian diujicobakan kepada 30 (tiga puluh) guru diluar sampel. Proses
kalibrasi dilakukan dengan menganalisa data hasil ujicoba instrumen untuk
menguji validitas instrumen berupa validitas butir dengan menggunakan koefisien
antar skor butir dengan skor total instrumen.
Teknik yang digunakan untuk menguji validitas instrumen
dengan uji korelasi Product Moment
Pearson (r). Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas butir pada 30
responden jika rhit > rtab butir instrumen yang diuji
dianggap valid, sebaliknya jika rhit < rtab butir
instrumen yang diuji dianggap tidak valid.
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Alpha Crombach untuk mendapatkan nilai reliabilitas
instrumen etos kerja guru jika nilai reliabilitas instrumen diperoleh nilai α
> 0,5 maka menunjukan bahan instrumen tersebut dapat digunakan dalam
penelitian, (Lihat pada lampiran 3 hasil uji coba instrumen).
2. Variabel Manajerial Kepala
Sekolah (X1)
a) Definisi Konseptual
Manajerial kepala sekolah adalah keseluruhan kompetensi
yang dimiliki oleh kepala sekolah sebagai pimpinan dalam mengelola keseluruhan
sumber daya pendidikan sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan proses
pendidikan di sekolah.
b)
Definisi Operasional
Kemampuan manajerial kepala sekolah adalah skor yang
diperoleh guru terhadap kemampuan kepala sekolah dalam mengelola organisasi
dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
di tetapkan dan di ukur dengan indikator: 1) kemampuan perencanaan,
2) kemampuan pengorganisasian, 3) kemampuan penggerakan, 4)
kemampuan pengawasan, dan 5) kemampuan penilaian, yang dinyatakan dalam
skor kuesioner manajerial kepala sekolah.
c)
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.5.
Kisi-kisi Instrumen variabel Manajerial
Kepala Sekolah
No
|
Variabel
|
Indikator
|
Nomor item
|
1
|
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
|
a.
Perencanaan
b.
Pengorganisasian
c.
Penggerakkan
d.
Pengawasan
e.
Penilaian
|
1,2,3,4,5,6,7,8
9,10,11,12,13,
14
15,16,17,18,19,
20,21
22,23,24,25,26,27,
28, 29,
|
Jumlah
|
29
|
Adapun
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner
secara terstruktur mengenai indikator yang
dihitung dengan menggunakan skala ala Likert
dengan ukuran sikap yang digunakan ialah TS = Tidak setuju, KS = Kurang setuju, R
= Ragu-ragu, S= Setuju, SS = Sangat setuju, (Kisi-kisi dan Angket
terlampir).
d)
Kalibrasi
Instrumen manajerial kepala sekolah dikembangkan dari
mulai penyusunan instrumen berbentuk skala 5 sebanyak 29 (dua puluh sembilan)
butir pernyataan yang mengarah kepada indikator-indikator manajerial kepala
sekolah. Konsep instrumen diperiksa untuk melihat validitas, sehingga mampu
mengukur manajerial kepala sekolah melalui indikator-indikator. Kemudian
diujicobakan kepada 30 (tiga puluh) guru diluar sampel. Proses kalibrasi
dilakukan dengan menganalisa data hasil ujicoba instrumen untuk menguji
validitas instrumen berupa validitas butir dengan menggunakan koefisien antar
skor butir dengan skor total instrumen.
Teknik yang digunakan untuk menguji validitas instrumen
dengan uji korelasi Product Moment
Pearson (r). Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas butir pada 30
responden jika rhit > rtab butir instrumen yang diuji
dianggap valid, sebaliknya jika rhit < rtab butir
instrumen yang diuji dianggap tidak valid.
Hasil
perhitungan dengan menggunakan rumus Alpha
Crombach untuk mendapatkan nilai
reliabilitas instrumen manajerial kepala sekolah jika nilai reliabilitas
instrumen diperoleh nilai α > 0,5 maka menunjukan bahan instrumen tersebut
dapat digunakan dalam penelitian.
3. Variabel Kompetensi Guru (X2)
a)
Definisi Konseptual
Kompetensi guru adalah kecakapan, keahlian,
keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh guru yang meliputi empat
kompetensi, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik (kompetensi pedagogik), kompetensi yang berhubungan
dengan dengan keadaan pribadinya (kompetensi pribadi), kompetensi yang
berhubungan dengan masyarakat atau lingkungannya (kompetensi sosial) dan
kompetensi yang berhubungan dengan tugas profesionalnya sebagai guru
(kompetensi professional).
b)
Definisi Operasional
Definisi Operasional kompetensi guru adalah skor yang
diperoleh guru terhadap kompetensi yang merefleksikan kecakapan, keahlian,
keterampilan dan kemampuan guru dalam menjalankan tugas profesionalnya yang
meliputi dimensi substantif dan dimensi non substantif dengan indikator sebagai
berikut: 1) Landasan dan wawasan pendidikan, 2) Kepribadian, profesi dan
pengembangan, 3) Materi pembelajaran, 4) Pengelolaan pembelajaran, dan 5)
Evaluasi pembelajaran, yang dinyatakan dalam skor kuesioner kompetensi guru.
c)
Kisi-kisi
Tabel 3.6
Kisi-Kisi
Instrumen Kompetensi Guru.
No
|
Dimensi
|
Indikator
|
No Item
|
Jumlah
|
1
|
Kompetensi
non substantif
|
a. Landasan dan wawasan pendidikan
b. Kepribadian, profesi dan pengembangan
|
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,
12,1314,15,16,17,
18,19,20
|
20
|
2
|
Kompetensi Subtantif
|
a. Materi pembelajaran
b. Pengelolaan pembelajaran
c. Evaluasi pembelajaran
|
21,22,23,24,25,26,
27,28,29, 30,
31,32
|
12
|
Jumlah
|
32
|
Angket dibuat dalam bentuk pernyalaan
skala Likert dengan Iima pilihan jawaban: TS = Tidak setuju, KS = Kurang
setuju, R = Ragu-ragu, S= Setuju, SS = Sangat setuju. Masing-masing jawaban diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Skor
akhir diperoleh dengan menghitung rata-rata, sehingga rentang skor berkisar
antara 1 (kemungkinan skor terendah) hingga 5 (kemungkinan skor tertinggi).
d)
Kalibrasi
Instrumen kompetensi guru dikembangkan dari mulai
penyusunan instrumen berbentuk skala 5 sebanyak 32 (tiga puluh) butir
pernyataan yang mengarah kepada indikator-indikator kompetensi guru. Konsep
instrumen diperiksa untuk melihat validitas, sehingga mampu mengukur kompetensi
guru melalui indikator-indikator. Kemudian diujicobakan kepada 30 (Tiga Puluh) orang
guru diluar sampel. Proses kalibrasi dilakukan dengan menganalisa data hasil
ujicoba instrumen untuk menguji validitas instrumen berupa validitas butir
dengan menggunakan koefisien antar skor butir dengan skor total instrumen.
Teknik yang digunakan untuk menguji validitas instrumen
dengan uji korelasi Product Moment
Pearson (r). Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas butir pada 30
responden jika rhit > rtab butir instrumen yang diuji
dianggap valid, sebaliknya jika rhit < rtab butir
instrumen yang diuji dianggap tidak valid.
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Alpha Crombach untuk mendapatkan nilai reliabilitas
instrumen manajerial kepala sekolah jika nilai reliabilitas instrumen diperoleh
nilai α > 0,5 maka menunjukan bahan instrumen tersebut dapat digunakan dalam
penelitian. Lihat lampiran 3
F. Teknik Analisis Data
Dalam pengujian hipotesis penelitian digunakan analisis
data. Sebagai awal analisis digunakan statistik deskriptif, dengan
mendeskripsikan data masing-masing secara tunggal. Kemudian dengan statistik
inferensial digunakan untuk menguji hipotesis.
Langkah sebelumnya dilakukan uji prasarat analisis, yaitu dengan uji
normalitas dan homogenitas. Dalam statistik deskriptif digunakan data maksimum,
data minimum. Kelas interval, panjang kelas, rataan, median, modus, standar
deviasi, grafik dan histogram.
Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan analisis korelasi, regresi linier, dan determinasi. Uji
homogenitas varians untuk variabel endogen dan eksogen serta uji normalitas
galat baku taksiran untuk setiap regresi sederhana. Analisis digunakan taraf
signifikan 0,05 dengan tahapan sebagai beriku:
1.
Uji normalitas
Perlu dilakukan uji normalitas galat taksiran regresi untuk
menentukan apakah teknik analisis regresi dapat digunakan atau tidak. Pengujian
normalitas distribusi populasi dengan menggunakan rumus uji Liliefors.
2.
Persamaan regresi sederhana
Dilakukan dalam penelitian meliputi variabel Etos Kerja
Guru (X3), atas variabel Manajerial Kepala Sekolah (X1),
dan variabel Kompetensi Guru (X2)
- Uji keberartian dan
kelinieran persamaan regresi sederhana
Persamaan regresi sederhana variabel X3 atas X1
dan X2 diuji keberartian dan kelinieran dilakukan dengan
mengelompokan skor variabel X3, Variabel X1 atas X3,
variabel X2 atas X3, dimana hasil perhitungan dimasukkan
dalam daftar Anava untuk memperoleh Fhitung
- Korelasi antar variabel
Korelasi yang dimaksud adalah korelasi antar variabel Manajerial
Kepala Sekolah (X1) terhadap
Variabel Etos Kerja Guru (X3), Variabel Kompetensi Guru (X2)
terhadap Etos Kerja Guru (X3), dan Variabel Manajerial Kepala
Sekolah (X1) terhadap Variabel Kompetensi Guru (X2). Koefisien korelasi dengan menggunakan product moment. Uji keberartian digunakan
rumus uji t.
G. Hipotesis
Statistik
1. H0 :
.1 = 0,
H1
:
.1 > 0,
2. H0 :
.2 = 0,
H1
:
.2 > 0,
3. H0 :
.2 = 0,
H1 :
.2 > 0,