Posts

Showing posts from January, 2013

Biografi Lengkap Prof. Dr. H. Cecep Sumarna

Image
Prof. D r. H. Cecep Sumarna adalah Guru Besar Filsafat Ilmu IAIN Syekh Nurjati Cirebon. L ahir di Cikuya , Tasikmalaya pada Bulan Oktober tahun 1971. Kampung ini berjarak tiga kilometer dari Kantor Kecamatan Cikatomas dan 39 kilo meter dari kantor Kabupaten Tasikmalaya. Tumbuh dari kultur santri kampung yang telah banyak melahirkan intelektual. Ibunya bernama Hajjah Siti Mardiyah dan ayahnya bernama Haji Muslih Suryana ( alm ) . Tokoh Masyumi yang hidupnya banyak dihabiskan untuk mengelola Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah yang beliau dirikan bersama saudara tuanya. Uang hasil gajinya banyak dihabiskan untuk mengelola madrasah dimaksud ketimbang nabung untuk naik haji. Istri penulis adalah Hajjah Lelin Farlina Dewi, Sarjana Agama yang dinikahi nya pada tahun 1996. Saat ini telah dikaruniai tiga orang anak , yakni : Fajryan Ramadlan Sumarna, Aldyan Fauzan Ramadlan Sumarna dan Azkyan Maulana Dinedjadia Sumarna. Sejak pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, ia meng

Urgensi Lintasan Sejarah

Image
Lanjutan......Sejarah Ilmu Pengetahuan  Oleh: Cecep Sumarna Gambaran singkat tentang perkembangan filsafat , ilmu dan teknologi sejak jaman Yunani Kuna sampai pada abad modern sekarang, saya sengaja ungkapkan agar pembaca dapat   melihat secara jelas lintasan sejarah pengetahuan yang pernah berkembang dalam sejarah manusia. Manusia modern diharapkan dapat memberi apresiasi terhadap sejumlah komunitas yang telah berusaha menyelamatkan filsafat dan ilmu. Sehingga kecongkakan dengan mengabaikan peran serta komunitas lain dalam melahirkan ilmu menjadi tidak mungkin dilakukan. Dunia Islam misalnya, meski hari ini jauh tertinggal dibandingkan dengan dunia Barat yang Kristen, bahkan jauh lebih tertinggal dibandingkan dengan penganut agama lain yang ada di muka bumi ini; baik aspek politik, ekonomi, kebudayaan dan peradaban, sebenarnya memiliki pengaruh dan pengalaman yang kuat dalam melahirkan kembali ilmu pengetahuan dunia pasca ke v akuman dunia yang "dimatikan” sebagian ka

Paradigma Terbalik

Image
Lanjutan Sejarah Ilmu Pengetahuan, Paradigma terbalik Oleh: Cecep Sumarna Pengaruh tradisi empirik-rasional Plato-Aristoteles dan diawali guru-gurunya di Yunani Kuna , sebagaimana dijelaskan di muka, telah mengubah dunia mistik menjadi ilmu. Namun ternyata proses ini tidak lama bertahan. Penalaran mistik kembali   mengalahkan penalaran ilmiah yang telah susah payah dikerjakan para fil o suf besar Yunani Kuna . Paska kematian Aristoteles, filsafat Yunani Kuna, kem b ali menjadi ajaran praktis dan bahkan mistik. Ajaran mistik ini terlihat misalnya dari ajaran Stoa, Epicurus dan Plotinus.   Pudarnya kekuasaan Romawi, menjadi isyarat yang syah ke arah datangnya tahapan baru, yaitu filsafat dan ilmu harus mengabdi kepada agama (Ancilla Theologiae). Filsafat Yunani yang dikesankan sangat s e kular, khususnya pada pemikiran Aristoteles telah dicairkan dari antinominya dengan doktrin Gerejani. Filsafat lebih bercorak teologis dan id e ologis (berkarakter tertutup) dibandingkan

Adakah Kegunaan Mite

Image
Lanjutan Sejarah ilmu pengetahuan Oleh: Cecep Sumarna M ite dapat menjadi perintis lahirnya filsafat. Filsafat sendiri, dapat menjadi induknya ilmu yang kemudian melahirkan teknologi. M elalui mite ,   manusia mampu melakukan percobaan untuk mengerti tentang sesuatu secara filosofis-spekulatif yang setelah dilakukan uji coba dapat melahirkan ilmu . Produk ilmu adalah teknologi. M ite dengan bahasa lain, sesungguhnya dapat memberi jawaban sementara –dan cenderung mampu memuaskan penanya-- terhadap pertanyaan dasar kemanusiaan seperti dari mana manusia itu ada? Siapa yang menciptakan manusia? Bagaimana manusia diciptakan? Pertanyaan semacam ini, pada awalnya dijawab dengan pendekatan mistik. Tetapi, jawaban yang bersipat mistik tadi, dalam perkembangan selanjutnya, akan merangsang orang untuk menelusuri lebih jauh tentang hakikat manusia dan nilai-nilai kemanusiaan yang disandangnya.

Sejarah Ilmu Pengetahuan

Image
Oleh: Prof. Dr. H. Cecep Sumarna Dunia Mistik Mistik. Kata dimaksud tentu bukan barang baru dan asing. Semua masyarakat -- terdidik atau awam -- pasti mengenalnya. Di kalangan masyarakat akademik, mistik sering menjadi kajian. D i kalangan masyarakat awam, mistik, meski mungkin tidak pernah dikaji secara ilmiah -- sebagaimana dilakukan kaum akademik -- dan juga tidak di p ahami secara ilmiah, tetapi perilaku mereka yang berbau mistik, cenderung menjadi kegiatan rutin.

Soal UAS Mata Kuliah Filsafat Pendidikan STKIPM Kuningan

Kode                         : PS622 Kelas                         : PGSD A dan B Bobot SKS                 : 3 SKS Semester                   : Ganjil (1) Kel. Mata Kuliah      : MKU Prodi                         : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Dosen                        : Arip Amin, M.Pd Kata filsafat terdiri dari dua kata yaitu philos yang berarti cinta, senang, suka dan kata sophia berarti pengetahuan,  hikmah, dan kebijaksanaan. (a)  Coba anda jelaskan bagaimana filsafat memandang pendidikan. (b)  Jelaskan pula pokok pokok persoalan filsafat yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Yang menjadi objek kajian dalam filsafat adalah Tuhan, Manusia dan Alam. (a)  Coba anda jelaskan yang dimaksud Tuhan, Manusia dan Alam dalam presfektif filsafat. (b)  Coba anda jelaskan apa yang dimaksud manusia sebagai educandum dalam prespektif filsafat pendidikan. (c)  Bagaimana pemikiran saudara tentang pentingnya sinergitas antara Tuhan, Manusia dan Alam dalam pres

Prof. Dr. Cecep Sumarna (Filsafat Ilmu)

Filsafat Ilmu . Nama mata kuliah ini , di kalangan tertentu, sering dianggap baru. Dianggap kurang bermakna. Dianggap kurang relevan. Dianggap kurang  berdaya guna. Bahkan dianggap asing, khususnya jika harus disajikan di program Strata Satu. Diberikan kepada mahasiswa yang hanya dipersiapkan untuk menjadi guru—dalam berbagai ragam jurusan dan Program Studi—hakim, ahli ekonomi perbankan, calon psikolog dan teknisi. Ada anggapan seolah Filsafat Ilmu hanya cocok untuk mahasiswa S2 atau mahasiswa S3. Mahasiswa yang menurut anggapan dimaksud sudah dapat berpikir dan sudah layak berpikir.  Itu semua dianggap jauh untuk disebut cocok bagi mahasiswa strata S 1 . Jenis apapun pendidikan mereka di Program S1 dimaksud. Betulkah demikian? Menurut saya pernyataan dimaksud banyak kelirunya. Banyak tidak benarnya. Banyak tidak relevan dan cenderung menunjukkan diri kurang paham perkembangan. Perkembangan keilmuan yang justru mendorong elaborasi keilmuan jenis pengetahuan yang ditawarkan mat