Prof. D r. H. Cecep Sumarna adalah Guru Besar Filsafat Ilmu IAIN Syekh Nurjati Cirebon. L ahir di Cikuya , Tasikmalaya pada Bulan Oktober tahun 1971. Kampung ini berjarak tiga kilometer dari Kantor Kecamatan Cikatomas dan 39 kilo meter dari kantor Kabupaten Tasikmalaya. Tumbuh dari kultur santri kampung yang telah banyak melahirkan intelektual. Ibunya bernama Hajjah Siti Mardiyah dan ayahnya bernama Haji Muslih Suryana ( alm ) . Tokoh Masyumi yang hidupnya banyak dihabiskan untuk mengelola Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah yang beliau dirikan bersama saudara tuanya. Uang hasil gajinya banyak dihabiskan untuk mengelola madrasah dimaksud ketimbang nabung untuk naik haji. Istri penulis adalah Hajjah Lelin Farlina Dewi, Sarjana Agama yang dinikahi nya pada tahun 1996. Saat ini telah dikaruniai tiga orang anak , yakni : Fajryan Ramadlan Sumarna, Aldyan Fauzan Ramadlan Sumarna dan Azkyan Maulana Dinedjadia Sumarna. Sejak pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, ia meng...
Kode : PS622 Kelas : PGSD A dan B Bobot SKS : 3 SKS Semester : Ganjil (1) Kel. Mata Kuliah : MKU Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Dosen : Arip Amin, M.Pd Kata filsafat terdiri dari dua kata yaitu philos yang berarti cinta, senang, suka dan kata sophia berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan. (a) Coba anda jelaskan bagaimana filsafat memandang pendidikan. (b) Jelaskan pula pokok pokok persoalan filsafat yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Yang menjadi objek ...
Lanjutan Sejarah Ilmu Pengetahuan, Paradigma terbalik Oleh: Cecep Sumarna Pengaruh tradisi empirik-rasional Plato-Aristoteles dan diawali guru-gurunya di Yunani Kuna , sebagaimana dijelaskan di muka, telah mengubah dunia mistik menjadi ilmu. Namun ternyata proses ini tidak lama bertahan. Penalaran mistik kembali mengalahkan penalaran ilmiah yang telah susah payah dikerjakan para fil o suf besar Yunani Kuna . Paska kematian Aristoteles, filsafat Yunani Kuna, kem b ali menjadi ajaran praktis dan bahkan mistik. Ajaran mistik ini terlihat misalnya dari ajaran Stoa, Epicurus dan Plotinus. Pudarnya kekuasaan Romawi, menjadi isyarat yang syah ke arah datangnya tahapan baru, yaitu filsafat dan ilmu harus mengabdi kepada agama (Ancilla Theologiae). Filsafat Yunani yang dikesankan sangat s e kular, khususnya pada pemikiran Aristoteles telah dicairkan dari antinominya dengan doktrin Gerejani. Filsafat lebih bercorak teologis dan id e ologis (berkarakter tertutup) diba...
Comments
Post a Comment