Dasar-dasar Penyelesaian Konflik





Oleh: Arip Amin
Lobby merupakan suatu istilah komunikasi yang sering atau biasa digunakan oleh para aktivis, politisi, wirausahawan, pengusaha, staf marketing, pejabat atau birokrat bahkan aparat. Ketatnya sistem informasi dan komunikasi saat ini, sekaligus menjadi tantangan tersendiri dalam meraih kesuksesan (merealisasikan target) yang kita usahakan. Pada bidang usaha misalnya, dengan banyaknya kompetitor memaksa kita untuk lebih telaten melakukan pendekatan, melakukan komunikasi, melakukan kompromi, melakukan negosiasi agar apa yang kita miliki (produk, visi, misi dan tujuan) dapat menjadi pilihan yang tepat.

Menjadi manusia sukses memang tidaklah mudah. Banyak hal yang harus kita lewati dengan baik dan benar. Tak jarang dalam setiap ikhtiar atau usaha yang kita jalankan, tidak luput dari masalah yang kadang melahirkan konflik. Konflik bagi sebagian orang sangat bermakna positif, bila mampu dikelola dan dikendalikan dengan baik untuk mencapai produktifitas. Tetapi tidak jarang pula karena konflik semuanya menjadi berantakan. Menjadi tidak karuan, hingga padak ahirnya menimbulkan kehancuran dalam pekerjaan kita. Lalu bagaimana agar itu semua dapat kita kendalikan ?

Baca Juga: 212 Menjadi Populer Di Dunia Maya

Berikut ini saya akan coba ulas bagaimana cara kita mengatasi situasi konflik agar tidak mengarah pada kehancuran. Dalam duni bisnis, dunia politik, dunia pertahanan, konflik sering diatasi melalui proses diplomasi. Diplomasi ini menjadi pilihan tepat untuk mengelola, mengendalikan serta mengarahkan konflik yang sedang terjadi. Konflik biasanya melibatkan individu, kelompok, organisasi (ormas, OKP, LSM, dll), konflik SARA, bahkan konflik antar negara di belahan dunia. Mereka mengalami situasi yang bergejolak, bertolak belakang antara satu dengan yang lainnya. Karena mereka memiliki kepentingan, harapan dan target yang berbeda, alias memiliki perbedaan visi dan misi yang tajam sehingga sulit untuk dipersatukan.


Apa yang perlu dikalkulasikan saat melakukan lobby?

Tidak setiap individu memiliki kapasitas yang mumpuni untuk melakukan kegiatan lobby dalam menyelesaikan konflik. Tetapi setiap individu pula, dapat melatih diri sedini mungkin dalam melakukan kegiatan lobby. Terdapat beberapa hal yang harus dikalkulasikan bila kita menjadi bagian dari petugas lobby antara lain sebagai berikut:
  • Tetapkan tujuan lobby berdasarkan kekuatan riil yang dimiliki. Ingat jangan sampai salah melakukan pemetaan kekuatan diri dan kekuatan lawan kita. Cermati dengan seksama agar lobby tidak meraih kegagalan.
  • Setelah pemetaan kemudian cari poin atau celah-celah yang memungkinkan dapat menjadi pintu masuk dalam melakukan komunikasi awal hingga memudahkan kita untuk mencapai titik kompromi, sebagai tujuan utama kita dalam melakukan lobby.
  • Gunakanlah sarana atau alat komunikasi yang tepat agar tujuan kita dapat kita capai. Pada tahap ini lakukan proses penilaian yang cermat dengan lawan kita. Baca celah/titik yang tepat untuk mencapai kesepakatan sebagai bentuk kompromi nyata, dan seberapa besar peluang itu dapat direalisasikan.

Hal yang mendasari akan keberhasilan lobby yang kita lakukan.

Dalam melakukan kegiatan lobby memang boleh dibilang gampang-gampang susah. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan lobby.
  • Pihak pelobby harus mempersiapkan petugas lobby yang memiliki kapasitas mumpuni terutama individu tersebut memiliki visi penyelesai masalah dengan baik bukan orang atau individu yang sebaliknya (malah melahirkan masalah baru);
  • Selain harus memiliki tujuan yang jelas, pihak pelobby juga harus menopang petugas lobby dengan fasilitas yang memadai agar hasilnya tepat dan akurat;
  • Pelaku lobby harus memperhatikan sudut pandang pihak lawan secara objektif. Hal ini penting dilakukan agar titik kompromi mudah dicapai dengan berbagai kemungkinan. Apabila angka 10 tidak dapat dicapai, maka tawaran angka 8 tidak boleh ditolak;

Kapan kegiatan lobby dapat dilakukan?

Prinsip dasarnya dapat dilakukan kapan saja, dimana saja sesuai dengan kesepakatan lawa. Terdapat hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan lobby ialah; pastikan bahwa lawan kita jauh lebih kuat daripada kita, minimal seimbang dari sisi kapasitasnya, jangan sebaliknya. Karena kalau sebaliknya bukan kegiatan lobby namanya. Kenapa butuh seimbang? Minimal ketika lobby gagal dilakukan pilihannya sama-sama kalah alias hancur bersama atau sama-sama rugi. Hal ini tidak mungkin terjadi, karena kedua belah pihak pasti tidak menginginkan kerugian. Kenapa lobby perlu dilakukan dengan pihak yang memiliki kekuatan lebih ? minimal melalui proses lobby kerugian atas konflik yang terjadi, tidak hanya dominan pada pihak kita. Kita akan berusaha mencari titik temu agar konflik tidak terulang lagi maksimal sama-sama diuntungkan (win-win solutions).

Wallahu'alam Bisshawab.

Comments

Popular posts from this blog

Biografi Lengkap Prof. Dr. H. Cecep Sumarna

Soal UAS Mata Kuliah Filsafat Pendidikan STKIPM Kuningan

Paradigma Terbalik