Wujudkan Quantum Enteurpreneursip yang Visioner

Prof. Dr. H. Cecep Sumarna, Mampu Wujudkan Quantum Enteurpreneursip yang Visioner

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manfaatnya telah dirasakan banyak oleh masyarakat. Salah satu produk teknologi adalah sistem informasi yang menjadi jejaring sosial yang epektif untuk membangun dan mengembangkan potensi seseorang. Penguasaan terhadap teknologi informasi tidak mungkin diabaikan oleh siapapun di hari ini. Maraknya Penggunaan jejaring sosial oleh masyarakat belakangan, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai pengguna jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan bloger yang tinggi di dunia.
BACA JUGA: Sudomo Pernah Menjadi Kuli Bangunan

Terdapat nilai guna yang tinggi bagi seseorang yang secara telaten memanpaatkan situs situs Jejaring sosial untuk berbagi, seperti berinteraksi dengan kerabat, sahabat dan teman-teman dekat, bertukar informasi, melakukan kegiatan sosial hingga melakukan kegiatan bisnis. Cecep Sumarna pun berhasil menggunakan jejaring sosial bermula dari dunia akademisi kemudian bergerak ke dunia praktisi seperti membangun dan mengembangkan potensi enterpreneursip melalui group Perusahaan Nusa Indah Pratama.
Guru Besar Filsafat Ilmu Lulusan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ini, kini telah membangun tiga organisasi bisnis dan sosialnya seperti Bina Nuansa Mandiri Institute (BNM) yang dirintisnya pada tahun 2008. Pada tahun 2009 beliau mulai membuka kembali usaha konveksi dan butique. Pada tahun 2011, guru besar muda itu kembali membuat terobosan bisnis diluar kebiasaan para akademisi dengan mendirikan Nusa Indah Pratama, Ltd yang bergerak pada bidang property. Dalam waktu relatif singkat (9 bulan) berhasil memasarkan Perumahan Cempaka Wangi Regency di wilayah yang strategis dan visioner untuk berinvestasi di Kabupaten Cirebon. Tahap kedua beliau mengembangkan kembali perumahan di Quanta Estate 1, Quanta 2 diwilayah bukit Bayuning, kecamatan Kadugede, kabupaten Kuningan, Quanta 3 diwilayah Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon dan Quanta 4 di Bukit Nanggela Indah, Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. pada tahun 2015 beliau merintis usaha pembesran ayam Broiler dikampunghalamannya (Kp. Cikuya, Kabupaten Tasikmalaya) melalui Triyans Perkasa Utama Putera (TPUP) hingga sekarang. Sejatinya sebagai dosen pendidik beliau istikomah mengembangkan ilmu-ilmu ke Islaman, sains dan tektonologi dengan harapan dapat membentuk generasi muda bangsa yang memiliki kesanggupan mengadaptasi berbagai tantangan jaman, yang pemikiran-pemikiran briliannya diluncurkan dalam website lyceum.id yang diluncurkan pada bulan Juli tahun 2016 dan telah dikunjingi kurang lebih 98.000 pengunjung. Tidak berlebihan memang jika Cecep Sumarna disebut sebagai “pelopor pembaharu” di kalangan akademisi khususnya di wilayah III Cirebon. tips apa saja yang dijalankian Cecep Sumarna ? berikut liputannya.
Apa saja gerakan bisnis yang telah dirintis dan didirikan oleh profesor dengan tiga orang anak ini?

Tolong gambarkan latar belakang pendidikan yang Pernah dijalani?
Saya lahir sebagai orang desa, namun dari keluarga terdidik. Orang tua kami, lahir sebagai pendidik, pegiat organisasi dan pegiat keagamaan yang cukup telaten. Saya bersama lima bersaudara dididik dalam dua lingkungan pendidikan yang diametral menurut ukuran waktu di jamannya. Saya sekolah dari MI sampai S3 di lingkungan Madrasah paporit, namun sekaligus dididik di lingkungan pesantren. Pesantren ini, diikuti saya, karena kalau menurut orang Cirebon, kakek saya itu, adalah seorang pembawa agama ke Kecamatan saya. Bisa disebut sebagai kelompok kyai.

Bagaimana dengan Karier PNS?
Karier saya cukup unik juga. Diangkat PNS di IAIN Sunan Gunung Djati Fakultas Tarbiyah Cirebon sebagai dosen dalam usia 24 tahun. Kemudian berubah menjadi STAIN Cirebon dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Sejak diangkat sebagai PNS, saya diberi amanah menjadi Sekretaris P3M. Lalu menjadi Ketua Jurusan IPS dan berakhir di posisi sebagai Anggota Senat al Jami’ah. Tiba-tiba saya dipercaya menjadi Ketua III STF YPIB Cirebon, PR III dan PR 3 Universitas Muhahadiyah Cirebon. Menjadi pembina di STAI BBC, STKIP Muhanadiyah Kuningan dan Pembina Universitas Muhadi Setiabudi Berebes. Setelah menjadi PR III IAIN Syekh Nurjati Cirebon, jabatan-jabatan itu, berakhir dan berfokus di IAIN.

Ketertarikan pada bidang Property?
Cuma tertarik karena kasian banyak anak buah saya yang sulit memperoleh akses perumahan. Anak-anak muda yang gesit, cerdas dan memiliki tipikal visioner namun kesulitan memperoleh akses rumah karena soal-soal administratif cukup jlimet dengan biaya yang tidak ringan.
Faktor keduanya adalah, banyak tenaga kerja profesional yang lama saya asuh, tidak tersalurkan dalam lapangan pekerjaan yang saya buat seperti perkebunan, konveksi dan galeri. Jadilah cita-cita itu diwujudkan.

Bisnis apa saja yang pernah dilakukan?
Dari mulai menjual pakaian, kaos bahkan celana dalam baik untuk anak-anak hingga orang tua pada masa masa menjalankan perkuliahan, menjualkan kulit kambing pada saat lebaran idul adha hingga berjualan purnitur yang dipasok dari kampung halamannya, membuat konveksi sebagai penyedia jasa penjahitan hingga membuat perumahan yang dapat diakses oleh kelompok masyarakat multi cultural.

Berapa besar Modal awal yang dikeluarkan untuk memulai bisnis?
Nol rupiah. Saya hanya memiliki tekad untuk memulai. Modal yang utama itu, cita-cita dan modal keduanya adalah memulai. Memulai dari yang kecil dan terus merangkak menjadi perusahaan-perusahaan yang agak permanen. Mulai dari dikerjakan oleh diri sendiri sampai mengajak satu dua orang, dan belasan bahkan puluhan orang. Bodoh kalau ada orang mengatakan, tidak bisa bisnis kalau tidak ada modal.

Bukannya sulit untuk mendapatkan trust dari Bank? bagaimana proses hingga dapat bekerjasama dengan Bank?

Salah besar itu. Bank itu bergerak di bisnis permodalan. Jadi sangat mustahil bank tidak mengeluarkan uangnya. Sebenarnya ketika bank tidak mengeluarkan uang untuk dipinjamkan, mereka rugi. Karena itu, uang yang ada di bank pasti harus dikeluarkan. Masalahnya, produk apa yang produktif yang dieperkirakan bank memberikan keuntungan. Itu saja masalahnya. Jadi produk bisnis itu, sebenarnya adalah pemikiran, ide dan gagasan cemerlang tentang peluang yang dapat kita gerakkan. Lalu kita yakinkan ke dunia perbankkan.

Apa yang memotivasi anda melakukan bisnis?
Menolong banyak orang. Sebab sekalipun saya menjadi Guru Besar dengan gajih empat kali lipat dari gajih pegawai biasa, ditambah dengan tunjangan jabatan saya di posisi eselon dua a, yang menurut banyak orang cukup pantastik dari sisi pendapatan, ternyata tidak cukup untuk membantu banyak orang. Malah kost sosialnya cukup tinggi. Jadi ya memerdekan diri melalui dunia bisnis. Dan bagi saya, bisnis itu seolah telah menjadi darah daging.

Apakah ada bisnis baru yang dirintis selain yang dijelaskan tadi?
Masih terfokus di proferti, meski dalam beberapa bulan ke depan, isnyaallah kita akan memulai membuka diri dalam pengembangan BPR atau lembaga finance syariah. Semoga sajalah .... mengalir.

Apa target dan rencana ke depan?
Tidak punya target apa-apa. Hanya mungkin akan terbit beberapa buku baru dalam bidang filsafat dan pengembangan jiwa interpreuner. Kalau hidup ada target, nanti melelahkan. Mengalir sajalah seperti air.

Apakah ada kiat sukses yang bisa dibagikan untuk masyarakat yang berminat memulai bisnis?
Ada, meski satu prinsip, yakni: No limite, serve to serve and above for all. Tidak ada batas dalam pengabdian dan bergaul, melayani dan terus melayani mereka yang membutuhkan layanan, berdiri di setiap lapisan umat manusia. Menjadi pebisnis, tidak boleh memiliki sikap dan sifat ideologis, politis, sekte, ras dan golongan. Pebisnis adalah manusia tanpa bentuk karena ia hanya akan membentuk dirinya sesuai dengan wadah yang tersedia untuknya. (team cakrawalailmu.com)

Comments

Popular posts from this blog

Biografi Lengkap Prof. Dr. H. Cecep Sumarna

Biografi Lengkap Arip Amin

Soal UAS Mata Kuliah Filsafat Pendidikan STKIPM Kuningan